SISTEM OTOMASI DAN PLC
- PENGERTIAN SISTEM OTOMASI DAN PLC
A.
Sistem otomasi
Sistem otomasi
dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitan dengan aplikasi
mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau
mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap
manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu.
Sejarah
perkembangan sistem otomasi bermula dari governor sentrifugal yang berfungsi
untuk mengontrol kecepatan mesin uap yang dibuat oleh james watt pada abad ke
delapan belas. Dengan semakin berkembangnya komputer maka peran-peran dari
sistem otomasi konvensional yang masih menggunkan peralatan-peralatan mekanik
sederhana sedikit demi sedikit memudar. Penggunaan komputer dalam suatu sistem
otomasi akan menjadi lebih praktis karena dalam sebuah komputer terdapat
milliaran komputasi dalam beberapa milli detik, ringkas karena sebuah PC memiliki
ukuran yang relatif kecil dan memberikan fungsi yang lebih baik daripada
pengendali mekanis.
B. PLC
Definisi Programmable
Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :
“sistem elektronik
yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan
industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk
penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan
fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan
operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O
dijital maupun analog”
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable
Menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah
dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic
Menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller
Menunjukkan
kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output
yang diinginkan.
PLC ini
dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat
ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki
pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki
bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila
program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis
PLC yang digunakan sudah dimasukkan.
Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari
keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF
kan output-output. 1 menunjukkan
bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang
diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem
yang memiliki output banyak.
- PERANGKAT OTOMASI DAN PLC
A.
Perangkat Otomasi
1.
Mikrokontroller adalah piranti elektronik berupa IC Integrated Circuit) yang
memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi
(program). Dalam sebuah struktur mikrokontroller akan kita temukan juga komponen-komponen
seperti: processor, memory, clock dll.
2.
Microprocessor adalah CPU atau Central Processing Unit yang terdapat dalam satu chip. CPU
di desain dengan (MSI/LSI) chips yang terintegrasi dengan jumlah medium ataupun
besar.
3.
PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara
dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal
instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti
logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol
mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog.
4.
PLD (Programmable Logic Devices) adalah sistem kontrol logika yang terprogram. PLD
berisi susunan dari bermacam-macam blok dengan fungsi khusus. Hubungan antara
blok di lakukan pada waktu proses desain pemrograman. Dengan sistem tersebut,
PLD lebih terintegrasi dan menjadi compact solutions di bandingkan dengan
sistem digital diskrit. PLD terdiri dari berbagai bagian penting, tetapi hanya
beberapa bagian saja yang sering di manfaatkan di beberapa aplikasi. Sedangkan
ASIC hampir mempunyai fungsi yang sama, tetapi ASIC digunakan untuk aplikasi
yang membutuhkan optimalisasi yang lebih baik.
B.
Perangkat PLC
1. Modul Catu Daya
(Power Supply: PS)
PS memberikan tegangan DC ke berbagai
modul PLC lainnya selain modul tambahan dengan kemampuan arus total sekitar 20A
sampai 50A, yang sama dengan battery lithium integral (yang digunakan sebagai
memory backup). Seandainya PS ini
gagal atau tegangan bolak balik masukannya turun dari nilai spesifiknya, isi
memori akan tetap terjaga. PLC buatan Triconex, USA, yakni Trisen TS3000 bahkan
mempunyai double power supply yang berarti apabila satu PS-nya gagal, PS kedua
otomatis akan mengambil alih fungsi catu daya sistem.
2. Modul CPU